Minggu, 30 Juli 2017

4 Hal yang Menyebabkan Seseorang Menjadi Pelaku Bully

Beberapa ahad ini santer tersiar kabar ihwal pembullyan , baik di tv maupun internet. Tentu ini bukan problem sepele , namun benar-benar harus mendapat perhatian khusus dan ditangani dengan baik. Karena akhir pembullyan mampu membekas seumur hidup dan hal itu tentu sangat mengganggu.

Bully dalam bahasa indonesia berarti perundungan , dengan asal katanya yaitu rundung. Perundungan yaitu suatu perlakuan yang mengganggu , terus-terusan mengusik dan menyusahkan. Lantas , apa penyebab seseorang melaksanakan agresi bully?
Ilustrasi bullying / gambar via aceofgeeks.net

4 Penyebab seseorang menjadi pelaku bully :

  1. Contoh dari orang tua

    Buah jatuh tak akan jauh dari pohonnya. Itulah perumpamaan yang sempurna untuk menggambarkan perilaku anak dan orang tuanya. Disadari atau tidak , secara otomatis anak akan menggandakan perbuatan orang tuanya.

    Oleh alasannya yaitu itu , orang renta harus selalu memberi referensi yang baik , berbuat yang baik , terlebih saat di rumah. Anak yang berada di keluarga yang bermasalah , menyerupai orang renta yang sering bertengkar , bahkan sampai melaksanakan agresi kekerasan pada anak , akan berpotensi membuat anak menjadi pelaku bully.

    Hal ini terjadi alasannya yaitu adanya perasaan tertekan pada anak. Sehingga si anak mencari pelampiasan kepada orang lain ihwal apa yang dia rasakan , dan terjadilah pembullyan.
  2. Faktor lingkungan

    Setelah dari orang renta , faktor lingkungan juga menjadi penyebab seseorang menjadi pelaku bully. Hal ini terjadi saat seseorang terus merasa terpojok dalam lingkungan sekitarnya. Selain itu juga daerah nongkrong anak , bila anak suka nongkrong dengan orang-orang yang suka melaksanakan pembullyan , maka lambat laun anak juga akan menjadi seorang pembully.
  3. Merasa diri lebih unggul

    Rasa unggul yang berlebih dalam diri seseorang dapat menimbulkan dia memandang remeh dan rendah orang lain. Dari sinilah pembullyan tercipta. Faktor psikologis menyerupai ini haruslah diorganisir dengan baik , sehingga tidak memicu terjadinya pembullyan.
  4. Kurang empati

    Kurang atau bahkan tidak adanya rasa empati dalam diri seseorang akan membuat si pelaku bully tak pernah tahu rasanya menjadi korban pembullyan. Oleh alasannya yaitu itu , perlu adanya penanaman rasa empati pada anak sedari dini. Tak hanya di sekolah , rumah pun merupakan daerah ideal untuk menanamkan rasa empati pada anak. Para orang renta harus benar-benar memperhatikan ini sedini mungkin.
Itulah empat hal yang berpotensi merubah seseorang menjadi pelaku pembully. Mari kita antisipasi bersama. Awasi dengan benar anak kita. , perlakukan lemah lembut dan berikan yang terbaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar