Senin, 31 Juli 2017

Inilah 3 Kriteria Hamba Terbaik di Sisi Tuhan Subhanahu wa Ta'ala

Sebagai hamba Tuhan Subhanahu wa Ta'ala , tentu kita ingin menjadi yang terbaik dihadapan-Nya. Karena memang diciptakannya insan oleh Tuhan Subhanahu wa Ta'ala yakni untuk mengabdi , sebagaimana dalam QS. Adz-Dzariyaat [51]: 56 : “Dan saya tidak menciptakan jin dan insan melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku“.
Kriteria hamba terbaik di sisi Tuhan Subhanahu wa Ta'ala / gambar via allahsword.com
Lantas , bentuk pengabdian menyerupai apakah yang terbaik? Mari kita kaji bersama di bawah ini.

3 Kriteria hamba terbaik di sisi Tuhan Subhanahu wa Ta'ala :

Menjadi hamba yang terbaik dimata Tuhan Subhanahu wa Ta'ala bukanlah hal yang mudah. Ini merupakan usaha seumur hidup. Hamba yang terbaik memiliki karakter-karakter yang Tuhan tentukan sendiri. Di antara huruf hamba terbaik tersebut dapat ditemukan pada QS. Al-Furqaan : 63-64.

Tuhan Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam QS. Al-Furqaan ayat 63 , yang artinya : 
“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka , mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan”.

Dalam QS. Al-Furqaan 63 di atas terdapat 2 kriteria hamba Tuhan yang terbaik. Kriteria pertama adalah: “orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati”. Berdasarkan penegasan Ibnu Katsir dalam tafsirnya bahwa , yang dimaksud rendah hati disini bukanlah berjalan menyerupai orang penyakitan yang lemah lunglai , tidak juga berjalan pelan dengan riya’ biar disebut sebagai orang yang tawadhu.

Namun lebih kepada hidup di dunia tanpa rasa sombong apalagi besar kepala , tidak menjadi orang-orang yang durhaka dan perusak , akan tetapi orang-orang yang tawadhu’ dan hidup dalam ketenangan dan kedamaian.

Kriteria kedua yakni “dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka , mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan”. Berdasarkan penjelasan Al-Jazairi , lanjutan QS. Al-Furqaan 63 tersebut menawarkan hamba Tuhan Ta'ala yang terbaik itu , jikalau mendengar perkataan yang menyakitkan hatinya , maka ia tidak membalas dengan perkataan buruk yang serupa , melainkan membalasnya dengan perkataan yang baik.

Kriteria ketiga yakni berdasarkan pada QS. Al-Furqaan 64 , yang artinya : “Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan bangkit untuk Tuhan mereka”.

Sebagaiamana penjelasan Al-Jazairi , bahwa yang ditunjukkan pada ayat tersebut yakni orang-orang yang mengisi malam mereka dengan sholat , melelahkan kaki-kaki mereka untuk beribadah , memenuhi hati-hati mereka dengan khusyu' dalam mengingat Tuhan Ta'ala , melinangkan air mata mereka di atas pipi-pipi mereka sebagai bentuk takut atas azab Tuhan Subhanahu wa Ta'ala.

Karena memang pada malam hari , lebih tepatnya sepertiga malam terakhir , Tuhan Subhanahu wa Ta'ala turun ke bumi untuk mengabulkan permohonan doa-doa hamba-Nya. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam : “Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia setiap sepertiga malam akhir. Ia lalu berkata: ‘Barangsiapa yang berdoa , akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku akan Aku beri. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku , akan Aku ampuni. Hingga terbit fajar‘ ” (HR. Bukhari 1145 , Muslim 758)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar