Menjadi seorang atlet bukanlah hal mudah. Diperlukan latihan berbulan - bulan bahkan bertahun - tahun biar dapat sangat andal di bidang tersebut.
Selain itu , beberapa cabang olahraga mensyaratkan atletnya memiliki tubuh yang proporsional , misalnya tinggi dan berat tubuh harus pas. Tapi , aturan itu tak selamanya berlaku. Terbukti dengan adanya seorang anak asal Bosnia yang menjadi juara renang meskipun ia tidak memiliki tangan!
Ismail Zulfic / Gambar via ukid.org.tr |
Inspirasi dari bocah tanpa tangan , Ismail Zulfic!
Ismail Zulfic , terlahir menjadi anak yang tanpa lengan. Ia pernah mengalami stress berat pada bak dan air alasannya insiden di bak karet ketika ia masih kecil , namun ia berhasil mengatasi ketakutannya itu. Hal ini dibuktikannya dengan berhasilnya ia memenangkan medali emas di kompetisi renang regional di usianya yang gres enam tahun.
Seperti kebanyakan atlet lainnya , Ismail juga melaksanakan latihan rutin biar dapat andal berenang. Ia mengikuti klub renang yang didirikan oleh Amel Kapo , seorang pelatih renang disabilitas , dua kali setiap ahad di Sarajevo. Jarak rumah Ismail dengan daerah latihan renangnya cukup jauh , yaitu 70 km dan ia selalu diantar oleh orang tuanya.
Seperti kebanyakan atlet lainnya , Ismail juga melaksanakan latihan rutin biar dapat andal berenang. Ia mengikuti klub renang yang didirikan oleh Amel Kapo , seorang pelatih renang disabilitas , dua kali setiap ahad di Sarajevo. Jarak rumah Ismail dengan daerah latihan renangnya cukup jauh , yaitu 70 km dan ia selalu diantar oleh orang tuanya.
Orang renta Ismail pun tak menyangka anaknya yang pemalu dan takut air akan menjadi juara renang. Bahkan sebelumnya , Ismail terlalu takut untuk masuk air meskipun itu hanya untuk terapi pengobatan punggungnya. Namun kemudian ia bertemu Amel Kapo , dan Kapo pun mengajarkan Ismail berenang.
Kapo mengatakan bahwa , setelah beberapa bulan praktek , Ismail sudah bisa menyelam dan berenang di bak renang berukuran olimpiade tanpa bantuan. Ini merupakan keberhasilan awal bagi Ismail yang takut air , dan hal ini merupakan hasil dari saling percaya dan tekad Ismail.
Tak perlu menunggu lama , satu tahun kemudian Ismail sudah bisa berenang di jarak 50 meter dan berhasil mengalahkan perenang yang hampir dua kali di atas usianya ketika kompetisi regional di Zagreb. Sederhana namun begitu memotivasi , Ismail hanya ingin menang.
Dengan adanya Ismail di dalam klub Kapo , anggota klub lain jadi lebih termotivasi dan buahnya ialah anggota klub lain juga memenangkan lima medali emas dan dua medali perak.
Sayangnya , prestasi yang luar biasa ini masih kurang didukung oleh negara di Bosnia. Klub milik Kapo ialah satu - satunya klub yang menunjukkan pelajaran bagi penyandang disabilitas di Bosnia.
Dengan adanya Ismail , Kapo berharap akan membantu meningkatkan kesadaran dan mengatasi pengecualian yang dihadapi oleh banyak orang penyandang cacat di Bosnia.
Kapo mengatakan bahwa , setelah beberapa bulan praktek , Ismail sudah bisa menyelam dan berenang di bak renang berukuran olimpiade tanpa bantuan. Ini merupakan keberhasilan awal bagi Ismail yang takut air , dan hal ini merupakan hasil dari saling percaya dan tekad Ismail.
Tak perlu menunggu lama , satu tahun kemudian Ismail sudah bisa berenang di jarak 50 meter dan berhasil mengalahkan perenang yang hampir dua kali di atas usianya ketika kompetisi regional di Zagreb. Sederhana namun begitu memotivasi , Ismail hanya ingin menang.
Dengan adanya Ismail di dalam klub Kapo , anggota klub lain jadi lebih termotivasi dan buahnya ialah anggota klub lain juga memenangkan lima medali emas dan dua medali perak.
Sayangnya , prestasi yang luar biasa ini masih kurang didukung oleh negara di Bosnia. Klub milik Kapo ialah satu - satunya klub yang menunjukkan pelajaran bagi penyandang disabilitas di Bosnia.
Dengan adanya Ismail , Kapo berharap akan membantu meningkatkan kesadaran dan mengatasi pengecualian yang dihadapi oleh banyak orang penyandang cacat di Bosnia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar