Bumi ini memiliki 2/3 wilayah lautan , dan itu sangatlah luas. Luasnya lautan membuat siapa saja yang berada di sana mungkin akan tersesat dan nyawanya berakhir di lautan. Seperti kisah-kisah para pelaut yang karam di lautan , membuat mereka tak selamat dan berakhir di lautan.
Tapi , tak selalu yang mengalami kecelakaan di laut hidupnya akan berakhir di laut. Karena keajaiban selalu ada. Meskipun bahaya maut datang , jikalau Tuhan Ta'ala menghendaki selamat maka selamatlah dia. Seperti yang terjadi pada ayah dan anak ini , kisahnya sungguh mengejutkan!
Alan Langdon dan Que / Gambar via smh.com.au |
Satu bulan terombang ambing di laut , yang terjadi pada ayah dan anak ini sungguh mengejutkan!
Seorang ayah berjulukan Alan Langdon (46) dan putrinya Que (6) yang berasal dari Selandia Baru , merencanakan berlayar dari Kawhiake ke Bay of Islands akrab pantai timur Selandia Baru. Namun , petualangan mereka ternyata tak semulus yang dibayangkan.
Badai datang dengan tiba-tiba dan merusak bab kemudi kapal. Tentu saja kapal tidak dapat dikendalikan lagi. Mereka berdua pun hanya pasrah terombang-ambing di lautan luas.
Menyadari Alan dan Que tak kunjung datang dan tak ada kabar , pihak keluarga pun melaporkan kehilangan mereka berdua.
Badai datang dengan tiba-tiba dan merusak bab kemudi kapal. Tentu saja kapal tidak dapat dikendalikan lagi. Mereka berdua pun hanya pasrah terombang-ambing di lautan luas.
Menyadari Alan dan Que tak kunjung datang dan tak ada kabar , pihak keluarga pun melaporkan kehilangan mereka berdua.
Ternyata , terombang-ambingnya kapal Langdon membuahkan hasil. Kapal sepanjang 6 ,4 meter itu tiba di daratan Australia dan berlabuh di Ulladulla. Ulladulla merupakan pelabuhan nelayan yang jaraknya 230 kilometer sebelah selatan dari kota Sydney , dan kapal Langdon ternyata sudah berlayar sejauh 2000 kilometer di Laut Tasman.
Pencarian kehilangan Langdon dan sang putri dihentikan setelah mendengar kabar bahwa Langdon dan putrinya telah hingga di Australia. Kemudian , Langdon memutuskan untuk menetap beberapa hari di Ulladulla untuk memperbaiki kemudinya yang rusak , sebelum kembali ke utara , yakni ke Pelabuhan Kembla untuk menjalani prosedur imigrasi Australia.
Pencarian kehilangan Langdon dan sang putri dihentikan setelah mendengar kabar bahwa Langdon dan putrinya telah hingga di Australia. Kemudian , Langdon memutuskan untuk menetap beberapa hari di Ulladulla untuk memperbaiki kemudinya yang rusak , sebelum kembali ke utara , yakni ke Pelabuhan Kembla untuk menjalani prosedur imigrasi Australia.
Sungguh petualangan yang sangat menakjubkan bukan? Memang petaka tidak ada yang dapat mencegah , tapi selalu ada tunjangan dan pesan tersirat dibalik setiap musibah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar