Bus merupakan transportasi umum yang sudah ada semenjak dulu. Hadirnya bus di Indonesia sempat menjadi alat transportasi idaman masyarakat untuk bepergian dari satu kota ke kota lainnya. Bukan berarti jikalau sekarang bus sudah tak lagi menjadi transportasi idaman , tapi memang tren penggunanya menurun.
Sekarang ini banyak orang enggan naik bus lantaran kemudahan yang kurang memadai , apalagi bus kota. Bau yang tak sedap , polusi , standar keamanan yang kurang , menjadi momok tersendiri bagi sebagian orang untuk menggunakan bus. Tak hanya di Indonesia , dilema ini sepertinya sudah umum terjadi di banyak sekali kota di dunia , apalagi untuk negara yang masih berkembang.
Sekarang ini banyak orang enggan naik bus lantaran kemudahan yang kurang memadai , apalagi bus kota. Bau yang tak sedap , polusi , standar keamanan yang kurang , menjadi momok tersendiri bagi sebagian orang untuk menggunakan bus. Tak hanya di Indonesia , dilema ini sepertinya sudah umum terjadi di banyak sekali kota di dunia , apalagi untuk negara yang masih berkembang.
Bus hutan di Taipei
Namun rupanya Taipei sudah menemukan solusi untuk mengatasi dilema tersebut. Mereka menggunakan konsep "bus hutan" pada bus kota dan bus pariwisata yang mereka miliki. Hal ini mereka lakukan tak lain biar para penumpang merasa nyaman.
Eksterior bus hutan di Taipei / gambar via Facebook Alfie Lin |
interior bus hutan di Taipei / gambar via inhabitat.com |
Bus hutan ini mempunyai dekorasi banyak sekali tumbuh-tumbuhan. Beberapa diantaranya ialah anggrek , tanaman pakis , lumut , rumput , dan banyak sekali macam jenis bunga. Dekorasi hutan semacam itu membuat bus kota mereka tampil lebih nyaman dan friendly untuk ditumpangi.
Adalah Florist Alfie Lin , seorang seniman yang peduli terhadap lingkungan dan penghijauan yang menciptakan konsep bus hutan menyerupai ini. Ia miris dengan bus kota yang tak terawat dan berpolusi. Keadaan itulah yang mendorongnya untuk menciptakan dekorasi hijau nan asri pada bus kota di Taipei.
Bus kota ini memiliki kawasan pemberhentian yang cukup banyak , mulai dari galeri seni sampai pasar malam. Meski hanya berkapasitas 20 orang , para penumpang tetap rela menunggu sebentar untuk menanti kedatangan bus hutan selanjutnya di halte bus.
Kehadiran bus hutan ini tentu memberi perubahan kasatmata terhadap citra bus kota yang terkesan kurang nyaman. Semoga setelah ini di Indonesia juga akan bermunculan bus-bus hutan yang juga nyaman menyerupai ini :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar